Iklan

Rabu, 30 Desember 2015

Kisah Nabi Shalih As

Kisah Nabi Shalih As
Nabi shalih As adalah keturunan nabi Nuh As. Menurut silsilah beliau adalah putra ‘Ubaid bin Tsamud bin ‘Amir bin Iram bin Sam bin Nuh As. Nabi shalih diutus dtegah – tengah bangsa Tsamud yang hidup bekas reruntuhan kaum Aad. Bangsa Tsamud ternyata lebih pandai daripada kaum Aad. Mereka mampu membangun jaringan irigasi yang sempurna guna untuk mengaliri lahan pertanian dan perkebunan.
AJAKAN NABI SHALIH AS
Seperti kaum Aad, ternyata bangsa Tsamud menyembah berhala. Nabi shalih As berkata : “Hai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan selain dia. Janganlah kamu menyekutukannya dengan sesembahan Lain. Allah telah menciptakan kamu dari tanah. Dialah yang menjadikanmu bia membangun dengan menyediakannya sarana sarananya. Maka sudah selayaknya kalian memohon  ampun atas perbuatan dosa kaian. Bertaubatlah kepadanya. Sesungguhnya tuhanku amat dekat (rahmatnya) dan memperkenankan do’a hambanya.
Namun kaum Tsamud menghiraukannya. Nabi shalih dituntut untuk mengeluarkan mukjizatnya. Jika nabi shalih giat melaksanakan dakwah. Kaum Tsamud juga giat berusaha memalingkan perhatian ummta dari nabi shalih As. Mereka mencari berbagai upaya agar nabi shalih As diremehkan oleh seluruh bangsa Tsamud.
Pada suatu hari kaum Tsamud menemui shalih.
 “Hai shalih ! kalau engkau benar seorang nabi datangkanla suatu keajaiban. Jika engkau tidak bisa mengeluarkan mukjizat berarti kau seorang pembohong.”
 Demikian kata kaum Tsamud.
Menghadapi demikian nabi shalih memohon kepada Allah  untuk memberikan mukjizat kepadanya. Allah mengabulkan do’a nabi shalih As. Pada suatu hari nabi shalih mengajak kaumnya pergi ke kaki gunung. Orang-orang kafir itu mengikuti nabi shalih. Bukan karena mempercayai nabi shalih melainkan berharap nabi shalih tak bisa mengeluarkan mukjizat. Dengan demikian mereka dapat meperolok-olok nabi shalih dan menghina.
Tetapi betapa terkejut orang – orang kafir itu. Tak lama setelah mereka berkumpul di kaki gunung. Tampaklah seekor betina yang bagus rupanya. Onta itu besar dan gemuk. Belum pernah mereka melihat onta sebagus itu. Tetek onta itu penuh dengan susu.
Nabi shalih berpsan kepada ummatnya :
 “Inilah onta mukjizat dari tuhanku. Onta ini boleh kalian peras susunya setiap hari. Susunya tidak akan habiss-habis. Tetapi perhatikan pesanki ini. Onta ini harus dibiarkan bebas berkeliaran, tidak seorangpun mengganggunya. Onta ini juga berhak meminum air sumur bergantian dengan penduduk. Jika hari ini onta ini minum maka tak seorangpun dari penduduk boleh mengambil air sumur. Sebaliknya besok para penduduk boleh minum air sumur dan si onta tidak boleh minum air sumur sedikit pun.
Kaum Tsamud setuju dengan perjanjian itu. Hari itu pula onta mukjizat  langsung menuju sumur dan meminum airnya. Para penduduk segera mengambil air susu dan memeras susu onta itu bergantian.
KEDURHAKAAN KAUM TSAMUD
Sejak munculnya onta yang membawa berkah air susu, masyarakat semakin bertambah imannya. Sedangkan orang kafir semakin iri dan menaruh dendam. Mereka berusaha mematahkan dakwah nabi shalih.
Orang-orang kafir itu kemudian mengadakan sayembara, siapa yang berani membunuh onta nabi shalih As maka mereka akan mendapat hadiah berupa gadis cantik.
Tersebutlah, dua orang pemuda nekad mengikuti sayembara itu. Mereka sudah sepakat akan menerima hadiah gadis cantik itu bersama-sama. Sungguh mesum niat ini. Demikianlah, ketika onta itu baru minum air sumur penduduk, salah seorang dari pembunuh kejam itu melepaskan anak panah. Tepat mengenai kaki onta. Onta itu berlari kesakitan, namus seorang lagi yang sudah siap dengan golok yang ada di tangannya segera mengahbisi onta itu. Mereka berhasil membunuh onta dan otomatis mendapat hadiah berupa gadis cantik.
Setelah onta itu mati, orang-orang kafir itu merasa lega. Mereka dengan beraninya menentang nabi shalih. :
“Hai shalih ! onta yang kau banggakan itu sekarang sudah kami bunuh. Kenapa tidak ada balasan siksa kami?. Kalau kau utusan Allah tentunya engkau dapat mendatangkan siksa yang kau ancamkan kepada kami.”
Berkata nabi shalih :
”Kalian benar-benar telah berbuat dosa. Sekarang kau boleh senang-senang selama tiga hari. Sesudah lewat tiga hari, maka datanglah ancaman yang dijanjijakan Allah kepadamu.”
Waktu tiga hari itu adalah sebenarnya kesempatan bagi bangsa Tsamud untuk bertaubat dan menyadari kesalahannya. Tapi mereka malah mengejek nabi shalih. Mereka mengira nabi shalih hanya membual belaka.
Belum sampai tiga hari mereka datang lagi kepada nabi shalih dan berkata :
”Hai shalih! Kenapa kau tidak percepat datangnya siksa itu kepada kami,?
Berkata nabi shalih :
”Wahai kaumku. Mengapa kau minta segera datangnya siksa. Bukan kebaikan? Kenapa kamu tidak meminta ampun kepada Allah, mudah-mudahan Allah memberi ampun.
Diam-diam orang kafir itu merasa takut. Bukankah ucapan nshalih selalu dibuktikan kenyataannya,? Bagaimana kalau siksa itu benar-benar datang kepada mereka. Maka untuk mencegah datangnya siksa itu, sehari sebelum datangnya siksa itu habis, maka mengadakan rapat gelap. Mereka hendak membunuh nabi shalih agar siksa itu tak jadi diturunkan. Sungguh keji dn busuk rencana mereka.
Tetapi Allah melindungi hambanya yang benar. Nabi shalih diselamatkan dari rencana pembunuhan keji tersebut.
Esok harinya terjadilah peristiwa yang mengerikan itu, bangsa Tsamud di sambar petir yang meledak dan mengglegar membelaah angkasa. Bumi juga ikut murka atas kesombongan bangsa yang ingkar itu. Gempa yang dahsyat telah mengahncurkan dan memporak porandakan tempat tinggal mereka yang besar dan megah.
Tidak seorangpun yang selamat, kecuali nabi shalih dan pengikutnya.

Musnah sudah suatu peradaban tinggi dari bangsa yang kuat dan perkasa. Rumah, tempat tinggal, harta dan hewan peliharaan mereka benar-benar hancur total. Itulah adzab bagi kaum yang durhaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar