Dalam kisah
dan cerita juga merupakam kisah teladan yang juga bisa menjadi renungan kita
bersama karena dalam sejarah para nabi dan Rosul kehadiran mereka memang
memiliki mandat atau amanat yang harus dijalankan sebagaimana mestinya. Kisah
tentang Nabi ILYAS as ini diceritakan bahwa Nabi IlYas telah diutus oleh Allah
Swt. untuk mengingatkan kaum Bani Israil yang kufur,
yaitu penduduk negeri Baalbek, sebuah darah di
Libanon. Mereka menyembah berhala bernama Baal. Ilyas merupakan keturunan
keempat Nabi Harun. Ia adalah putra Yasin bin Fanhash bin Aizar bin Harun. Ia
berdakwah agar kaumnya mau meninggalkan kebiasaan buruk mereka menyembah
berhala. Berkali-kali Nabi Ilyas mengingatkan, namun mereka tidak pernah
menghiraukan. Menyadari kaumnya tidak mematuhi seruannya, Nabi Ilyas meminta
agar Allah Swt. menurunkan azab-Nya. Maka datanglah bencana kekeringan melanda
negeri Baalbek. Kisah Nabi Ilyas ini tidak banyak diceritakan dalam Al Qur'an.
Nama Ilyas hanya disebut empat kali, yaitu dalam surah al-An'am ayat 85 serta surah
as-Saffat ayat 123, 129 dan 130.
BENCANA KEKERINGAN
Karena kaum
Nabi Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau panjang selama
tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena kelaparan. Kaum
Nabi Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia meninggalkan
berhala dan berjanji tidak menyembahnya lagi. Karena mereka sadar, Nabi Ilyas
memohon kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan ke tengah- tengah kaumnya.
Namun setelah menikmati kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali ingkar.
Mengetahui kekufuran kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar Allah Swt. menarik
kembali nikmat yang telah dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali ditimpa
bencana yang lebih dahsyat daripada bencana sebelumnya.
BERHALA BAAL
Nabi Ilyas
mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil yang suka
menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang mereka
sembah itu bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka takut
kepada Allah Swt. yang menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah
Swt. adalah Tuhan para pendahulu mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan
seruan Ilyas tersebut. Kisah Nabi Ilyas yang memperingatkan kaumnya itu
terdapat dalam Al-Qur'an surah as-Saffat ayat 124-127.
NABI ILYASA AS
Nabi Ilyas
memiliki seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani Nabi Ilyas
dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah
menginjak usia tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt. mengutus
Ilyasa untuk melanjutkan tugas ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya yang
angkuh itu.
BAALBEK
Baalbek
merupakan sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada masa
Nabi Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut
terkenal. Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampaisekarang masih ada sebuah
bangunan altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan
bangsa Fenisia kepada Dewa Baal. Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama
Baal, dewa bangsa Fenisia.
Ringkas Cerita
Kisah Teladan Nabi Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan yang sama dengan Nabi Musa as, Nabi Harun as serta Nabi Ilyas as. Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Jordan.
Ketika Ilyas
bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah
menderita sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh,
Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan
kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas meninggal.
Ilyasa
kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat.
Itu terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai
Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya pada
berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan kebaikan.
Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka
kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa.
Sekian terimakasih,
semoga bermanfaat.. amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar