Iklan

Senin, 28 Desember 2015

Kisah Nabi Hud As



Kisah Nabi Hud As

KAUM AAD
Nabi hud di utus ditengah-tengah orang yang durhaka. Mereka adalah suku aad yang berbadan kuat dan besar.
Kaum aad di karuniai tanah yang subur. Mereka hidup makmur karena sumber daya alam yang baik.
Dalam waktu singkat perkembangan semakin pesat dan menjadi suku yang terbesar diantara suku-suku lainnya.
Bukan Allah yang mereka sembah melainkan berhala, yang bernama Shamud, Shada, dan Al habba.
Bangsa aad terkenal paling durhaka pada jaman itu. Mereka hidup di negeri ahqaf, yaitu antara yamman dan umman. Kejahatan dan kemaksiatan sudah benar-benar keterlaluan.

AJAKAN NABI HUD AS KEPADA KAUMNYA

Nabi hud adalah orang yang berlapang dada, berbudi tinggi, pengasih, penyantun namun cerdas dan tegas. Mereka adalah keturunan sam bin nuh (cucu nabi nuh). Ajakan nabi hud.

“Wahai kaumku, kalian telah menempuh jalan yang keliru dan sesat, batu-batu berhala yang kalian embah tidak dapat berbuat apa-apa. Tidak mampu memberikan kebaikan maupun kemelaratan. Hanya Allah yang pantas kita sembah, dia-Lah yang memberikan rizki ruah yang berlimpah, sehingga kalian hidup makmur di muka bumi ini. Ingatlah, Allah yang menghidupkan kita dan mematikan kita. Ingatlah Allah akan menghidupkan kita di akhirat guna mempertanggungjawabkan perbuatan kita di muka bumi. Baik amal baik maupun amal buruk. Barangsiapa yang beramal baik maka akan mendapatkan kenikmatan. Sebaliknya, jika amal kita butuk maka akan mendapatkan penghinaan di akhirat kelak.”
Ajakan nabi hud As ini malah dilecehkan kaumnya. Mereka berkata : 

“Mana bisa orang mati akan dihidupkan kembali, itu omong kosong dan bualanmu saja. Orang hidup hanya sekali, susah senang hanya dimuka bumi ini, kalau sudah mati ya sudah tidak ada urusan lagi.”

Dakwah nabi hud selalu di lecehkan dan mengira bahwa hud itu orang bodoh dan kuarng akal.
Allah menurunkan Adzab atas kedurhakaannya, bangsa Aad kemudian ditimpa musim kemarau panjang selama tiga tahun. Tak ada setetespun air yang turun dari langit selama tiga tahun.
Akhirnya lahan mereka semakin rusak kekeringan dan dapat menghidupkan pertaniannya, bahaya kelaparan mengancam dimana-mana.
Dalam keadaan demikian hud masih memberikan peringatan kepada kaumnya.  

“Hai kaumku! Mohon ampunlah engkau kepada Allah, dan bertaubatlah kepada-Nya. Niscaya dia akan menurunkan hujan sangat deras atasmu, dan dia menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dan berbut dosa.”

Tapi peringatan nabi hud itu malah ditentang keras oleh orang kafir.

“Hai hud! Kamu tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu. Kami sama sekali tidak akan mempercayaimu. ! “

Memang hanya sedikit dari kaum Aad yang mau beriman dan menjadi pengikut nabi Hud. Selebihnya mereka tetap dalam kekafirannya. Allah menyelamatkan nabi hud dan pengikutnya. Sebaliknya kaum Aad yang durhaka ditimpa azab berupa angin yang sangat kencang dan dingin selama tujuh malam delapan hari.
Akibatnya sungguh mengerikan. Angin kencang itu mampu merobohkan bangunan-bangunan gedung yang menjulang tinggi dan membinasakan hewan ternak erta kaum Aad yang ingkar. Semuanya berantakan, tak seorangpun dari kaum Aad yang ingkar tertinggal. Semua rata dengan tanah. Itulah adzab bagi mereka yang menentangnya dan mendustakan utusan Allah.           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar