Kisah Nabi Hud As
KAUM AAD
Nabi hud di utus ditengah-tengah orang
yang durhaka. Mereka adalah suku aad yang berbadan kuat dan besar.
Kaum aad di karuniai tanah yang subur.
Mereka hidup makmur karena sumber daya alam yang baik.
Dalam waktu singkat perkembangan semakin
pesat dan menjadi suku yang terbesar diantara suku-suku lainnya.
Bangsa aad terkenal paling durhaka pada
jaman itu. Mereka hidup di negeri ahqaf, yaitu antara yamman dan umman.
Kejahatan dan kemaksiatan sudah benar-benar keterlaluan.
AJAKAN
NABI HUD AS KEPADA KAUMNYA
Nabi hud adalah orang yang berlapang
dada, berbudi tinggi, pengasih, penyantun namun cerdas dan tegas. Mereka adalah
keturunan sam bin nuh (cucu nabi nuh). Ajakan nabi hud.
“Wahai kaumku, kalian telah menempuh jalan yang
keliru dan sesat, batu-batu berhala yang kalian embah tidak dapat berbuat
apa-apa. Tidak mampu memberikan kebaikan maupun kemelaratan. Hanya Allah yang
pantas kita sembah, dia-Lah yang memberikan rizki ruah yang berlimpah, sehingga
kalian hidup makmur di muka bumi ini. Ingatlah, Allah yang menghidupkan kita
dan mematikan kita. Ingatlah Allah akan menghidupkan kita di akhirat guna
mempertanggungjawabkan perbuatan kita di muka bumi. Baik amal baik maupun amal
buruk. Barangsiapa yang beramal baik maka akan mendapatkan kenikmatan.
Sebaliknya, jika amal kita butuk maka akan mendapatkan penghinaan di akhirat
kelak.”
Ajakan nabi hud As ini malah dilecehkan
kaumnya. Mereka berkata :
“Mana bisa orang mati akan dihidupkan kembali, itu
omong kosong dan bualanmu saja. Orang hidup hanya sekali, susah senang hanya
dimuka bumi ini, kalau sudah mati ya sudah tidak ada urusan lagi.”
Dakwah nabi hud selalu di lecehkan dan
mengira bahwa hud itu orang bodoh dan kuarng akal.
Allah menurunkan Adzab atas
kedurhakaannya, bangsa Aad kemudian ditimpa musim kemarau panjang selama tiga
tahun. Tak ada setetespun air yang turun dari langit selama tiga tahun.
Akhirnya lahan mereka semakin rusak
kekeringan dan dapat menghidupkan pertaniannya, bahaya kelaparan mengancam
dimana-mana.
Dalam keadaan demikian hud masih
memberikan peringatan kepada kaumnya.
“Hai kaumku! Mohon ampunlah engkau kepada
Allah, dan bertaubatlah kepada-Nya. Niscaya dia akan menurunkan hujan sangat
deras atasmu, dan dia menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu
berpaling dan berbut dosa.”
Tapi peringatan nabi hud itu malah
ditentang keras oleh orang kafir.
“Hai hud! Kamu tidak mendatangkan suatu bukti yang
nyata dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami
karena perkataanmu. Kami sama sekali tidak akan mempercayaimu. ! “
Memang hanya sedikit dari kaum Aad yang
mau beriman dan menjadi pengikut nabi Hud. Selebihnya mereka tetap dalam
kekafirannya. Allah menyelamatkan nabi hud dan pengikutnya. Sebaliknya kaum Aad
yang durhaka ditimpa azab berupa angin yang sangat kencang dan dingin selama
tujuh malam delapan hari.
Akibatnya sungguh mengerikan. Angin
kencang itu mampu merobohkan bangunan-bangunan gedung yang menjulang tinggi dan
membinasakan hewan ternak erta kaum Aad yang ingkar. Semuanya berantakan, tak
seorangpun dari kaum Aad yang ingkar tertinggal. Semua rata dengan tanah.
Itulah adzab bagi mereka yang menentangnya dan mendustakan utusan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar