AS Berharap Arab Saudi-Iran Berdamai
DAVOS - Pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, AS berharap Arab Saudi dapat mengembalikan hubungan diplomatiknya dengan Iran.
Menurut sang pejabat, pernyataan Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei yang menyesali aksi penyerang itu pada pekan lalu adalah bukti signifikan jika Iran tidak terlibat dalam serangan tersebut.
"Mudah-mudahan, mungkin itu (pernyataan Khamenei) akan membuka kemungkinan bahwa situasi ini akan berakhir dan kedepannya Saudi akan mempertimbangkan untuk membuka kembali kedubes mereka di Teheran," ujarnya dalam kondisi anonim seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/1/2016).
Meski begitu, kata sang pejabat, AS tidak berkeinginan untuk memfasilitasi pemulihan hubungan Saudi-Iran. Menurutnya, tidak elok jika Washington yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran ditempatkan sebagai penengah ketegangan tersebut.
Dia hanya menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, telah menekankan kepada menlu Iran dan Arab Saudi pentingnya rekonsiliasi. Hal ini juga telah dibahas oleh Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, yang mengunjungi Riyadh pada pekan ini
.
Menurut sang pejabat, pernyataan Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei yang menyesali aksi penyerang itu pada pekan lalu adalah bukti signifikan jika Iran tidak terlibat dalam serangan tersebut.
"Mudah-mudahan, mungkin itu (pernyataan Khamenei) akan membuka kemungkinan bahwa situasi ini akan berakhir dan kedepannya Saudi akan mempertimbangkan untuk membuka kembali kedubes mereka di Teheran," ujarnya dalam kondisi anonim seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/1/2016).
Meski begitu, kata sang pejabat, AS tidak berkeinginan untuk memfasilitasi pemulihan hubungan Saudi-Iran. Menurutnya, tidak elok jika Washington yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran ditempatkan sebagai penengah ketegangan tersebut.
Dia hanya menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, telah menekankan kepada menlu Iran dan Arab Saudi pentingnya rekonsiliasi. Hal ini juga telah dibahas oleh Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, yang mengunjungi Riyadh pada pekan ini
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar